Jumat, 29 Maret 2019
Pukul: 19.00 wib
Selasa 19 Januari 2018
Misa Syukur Awal Tahun 2018 PDPKKBersama Pastor Markus Suradi, OSC
Sabtu, 18 Maret 2017
Bacaan: Mazmur 32:10 "Banyak kesakitan diderita orang fasik, tetapi orang percaya kepada TUHAN dikelilingi-Nya dengan kasih setia."
Renungan:
Suatu ketika ada seorang pemuda naik bus kota. Pada saat kondektur bus meminta ongkos pada para penumpang, pemuda tersebut berusaha menghindar dengan cara menyelinap di antara penumpang lain yang kebetulan saat itu bus penuh dengan penumpang. Ketika kondektur melewati pemuda tersebut, ia merasa lega sambil berkata dalam hati, "Lumayan bisa untuk menambah uang makan nanti." Akan tetapi tidak lama kemudian hatinya merasa tidak tenang. Pada akhirnya ia berjalan menghampiri sang kondektur lalu menyerahkan ongkosnya sambil berkata, "Mas, ini ongkos saya. Tadi belum diminta." Pemuda itu menjadi tenang dan ia turun dengan perasaan lega.
Pergumulan seperti itu pernah dialami oleh Daud ketika ia berbuat dosa dan belum membereskannya. Dia merasa seperti tertindih beban yang sangat berat. Tulang-tulang yang lesu dan sumsum yang kering menggambarkan ketidakberdayaan dan keletihan jiwanya. Pada akhirnya dia mengakui kesalahannya dan tanpa ragu Daud berkata, "Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi! Berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan, dan yang tidak berjiwa penipu!"
Mungkin kita bertanya mengapa orang berdosa hidupnya tenang? Sesungguhnya pikiran kita itu tidak benar. Alkitab dengan jelas berkata, "Banyak kesakitan diderita orang fasik, tetapi orang percaya kepada TUHAN dikelilingi-Nya dengan kasih setia." (Mzm 32:10). Oleh sebab itu, mari kita bereskan setiap dosa kita di hadapan Tuhan. Jangan biarkan ketidaktenangan dan keletihan jiwa yang diakibatkan oleh dosa mendera kita. Tuhan memberkati.
Doa:
Yesus, ampunilah dosaku yang selama ini membuat hidupku tidak tenang. Jangan biarkan dosaku ini merampas sukacitaMu. Dosaku adalah ..... Berbelaskasihanlah padaku dan kembalikan sukacitaMu padaku. Amin.
Bacaan: Mazmur 32:10 "Banyak kesakitan diderita orang fasik, tetapi orang percaya kepada TUHAN dikelilingi-Nya dengan kasih setia."
Renungan:
Suatu ketika ada seorang pemuda naik bus kota. Pada saat kondektur bus meminta ongkos pada para penumpang, pemuda tersebut berusaha menghindar dengan cara menyelinap di antara penumpang lain yang kebetulan saat itu bus penuh dengan penumpang. Ketika kondektur melewati pemuda tersebut, ia merasa lega sambil berkata dalam hati, "Lumayan bisa untuk menambah uang makan nanti." Akan tetapi tidak lama kemudian hatinya merasa tidak tenang. Pada akhirnya ia berjalan menghampiri sang kondektur lalu menyerahkan ongkosnya sambil berkata, "Mas, ini ongkos saya. Tadi belum diminta." Pemuda itu menjadi tenang dan ia turun dengan perasaan lega.
Pergumulan seperti itu pernah dialami oleh Daud ketika ia berbuat dosa dan belum membereskannya. Dia merasa seperti tertindih beban yang sangat berat. Tulang-tulang yang lesu dan sumsum yang kering menggambarkan ketidakberdayaan dan keletihan jiwanya. Pada akhirnya dia mengakui kesalahannya dan tanpa ragu Daud berkata, "Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi! Berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan, dan yang tidak berjiwa penipu!"
Mungkin kita bertanya mengapa orang berdosa hidupnya tenang? Sesungguhnya pikiran kita itu tidak benar. Alkitab dengan jelas berkata, "Banyak kesakitan diderita orang fasik, tetapi orang percaya kepada TUHAN dikelilingi-Nya dengan kasih setia." (Mzm 32:10). Oleh sebab itu, mari kita bereskan setiap dosa kita di hadapan Tuhan. Jangan biarkan ketidaktenangan dan keletihan jiwa yang diakibatkan oleh dosa mendera kita. Tuhan memberkati.
Doa:
Yesus, ampunilah dosaku yang selama ini membuat hidupku tidak tenang. Jangan biarkan dosaku ini merampas sukacitaMu. Dosaku adalah ..... Berbelaskasihanlah padaku dan kembalikan sukacitaMu padaku. Amin.